Minggu, 20 Oktober 2013

Shalahuddin Al Ayyubi, Panglima Pembebas Al Aqsa






2 Oktober 1187 Shalahuddin Al-Ayyubi (1138-1193) berhasil membebaskan masjidil Aqsha setelah mengalahkan tentara salib pada perang Hitthin. Beliaulah panglima besar Islam pendiri dinasti Ayyubiyah tahun 1171. Beliau berhasil mengalahkan pasukan Eropa pada perang Hitthin tahun 1187 kemudian membebaskan Al-Aqsha dan mengembalikannya ke dalam naungan Islam. 

Shalahuddin lahir di Tikrit, Iraq dari keluarga Kurdi. Sepuluh tahun dihabiskannya di Damaskus di istana Nuruddin Zanky,Sultan Saljuq. Shalahuddin muda menemani pamannya Asaduddin Syirkuh dalam beberapa peperangan menghadapi dinasti fathimiyyin di Mesir (tahun 1164-1167-1168). 
Setelah Asaduddin Syirkuh meninggal, Shalahuddin menggantikannya menjadi menteri di Mesir. Shalahuddin segera mengukuhkan kekuasaannya di Mesir dan berhasil mengalahkan dinasti Fathimiyah. Mengetahui hal ini, Nuruddin menuduhnya telah melakukan kudeta dan keluar dari kekuasaannya. Ia bergegas menyiapkan pasukan untuk menyerang Shalahuddin, akan tetapi takdir berkata lain, Nuruddin wafat sebelum misinya dijalankan. 
Sepeninggal Nuruddin, Shalahuddin mengumumkan pemisahan dirinya dari Saljuq, kemudian mengangkat dirinya sebagai penguasa Mesir. Sejak itulah berdiri dinassti Ayyubiyah tahun 1171 M. Beliau mulai mulai melakukan ekspansi ke Yaman dan Syam. Kota-kota penting berhasil dikuasaianya seperti Damaskus, Heleb dan Mosul setelah berhasil mengalahkan kaum Hasyyasyiin.
Setelah itu beliau melanjutkan ekspansi ke Palestina. Pasukan salib berhasil dikalahkan dan Masjidil Aqsa kembali ke dalam pangkuan Islam. Pada perang salib ke-3 tahun 1189, Shalahuddin kembali menghadapi pasukan salib yang dipimpin oleh Richard 1 raja Inggris kala itu. Pasukan salib kembali gagal untuk merebut Al-Aqsha dari kekuasaan Islam dan berakhir dengan penandatangan perjanjian damai Ramalah tahun 1192. Daerah kekuasaan salib hanya tersisa jalur pantai sempit yang memanjang antara Tirus dan Yaffa.
Di Eropa Shalahuddin terkenal sebagai seorang prajurit yang berakhlaq mulia. Beliau tidak hanya dikenal sebagai prajurit penenteng senjata saja akan tetapi juga dikenal sebagai orang yang berwawasan luas, cinta ilmu dan ulama. Beliau membangun masjid-masjid, memperbaiki irigasi, membangun benteng-benteng pagar dan bangunan di Kairo.
Shalahuddin meninggal dan dikebumikan di Damaskus, pusaranya terletak di dekat Masjid besar Umayyah.
Hari ini Masjidil Aqsa kembali terjajah, dirampas oleh tentara zionis Yahudi, menunggu munculnya Panglima Shalahuddin baru yang akan membebaskan kembali masjid suci ketiga dan kiblat pertama umat Islam tersebut. 

Red: Abdullah Muttaqin


Sumber artikel dan gambar  :http://www.sinaimesir.net/2013/10/shalahuddin-al-ayyubi-panglima-pembebas.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar