Sabtu, 05 Mei 2012

Mendidik Anak dengan Ketauladanan

Sumber :www.salimah.or.id

Mendidik tidak sekadar mengajar. Mendidik tidak semata-mata mentransfer pengetahuan. Lebih dari itu, mendidik adalah menanamkan nilai-nilai, sikap, dan perilaku. Dengan hakikat pendidikan yang seperti ini, tidaklah cukup pendidikan hanya dilakukan dengan berkata-kata atau berceramah. Perlu ada keteladanan.

Keteladanan orang tua lebih baik dan efektif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan petuah atau nasihat dengan kata-kata. Keteladanan orang tua lebih mudah ditiru anak ketimbang hanya sekadar kata-kata. Karena keluarga merupakan interaksi yang pertama bagi anak untuk mengenal lingkungannya, maka jadilah orang tua yang bisa ditauladani.
Rasulullah saw adalah panutan kita dalam hal ini. Allah SWT sendiri telah berfirman, “Sungguh bagi kalian pada diri Rasulullah ada suri tauladan yang baik.” Dan Rasulullah saw terbukti telah berhasil mendidik para sahabat beliau menjadi pribadi-pribadi unggul dan terbaik melalui keteladanan beliau. Rasulullah saw tidak hanya berkata-kata dan berceramah, tetapi langsung memberikan keteladanan. Rasulullah saw tidak hanya membacakan Al-Qur’an dan mengajarkan makna dan kandungannya, tetapi juga “Al-Qur’an yang berjalan” yang disebut oleh Aisyah ra sebagai: “Akhlaq beliau adalah Al-Qur’an.”
Ini penting dipahami oleh setiap orangtua dan pendidik. Jangan sampai kita mengatakan dan mengajarkan sesuatu tetapi dalam keseharian justru bersikap dan berperilaku yang sebaliknya. Ingatlah bahwa lisanul hal afshahu min lisanil maqal “bahasa tindak-tanduk dan perbuatan lebih fasih daripada bahasa kata-kata”. Apalagi anak-anak punya kecenderungan tinggi untuk mencontoh. Pepatah bilang: “Guru kencing berdiri, anak kencing berlari.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar